بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Jumat, 20 Maret 2015

Menteri Susi: Ikan yang Kita Makan, 80 Persen Komponennya Impor

AKARTA – Ikan sebagai hasil kekayaan laut Indonesia merupakan salah satu sumber protein hewani yang seharusnya melimpah. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menegaskan dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan atau laut. Namun, Susi menyayangkan, Indonesia yang memiliki panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia, tidak mampu menyediakan sumber protein mandiri.
Kegiatan perikanan tangkap terkendala illegal fishing, sementara kegiatan perikanan budidaya juga terbilang belum mandiri. “80 persen dari pakan ikan itu, fish meal-nya adalah impor,” kata Susi, Senin (8/12/2014).
Bahkan nilai, impor pakan ikan pada bulan terakhir mencapai Rp 79 triliun. Susi menaksir, pada bulan ini nilai impor pakan ikan akan makin tinggi, lantaran nilai tukar rupiah makin melemah.
Kondisi ini sangat disayangkan oleh Susi. Dia pun berharap ke depan, Indonesia bisa menekan impor pakan ikan untuk perikanan budidaya.
“Kita jangan sampai dengan laut yang dua pertiga persen dari wilayah kita ini, bukan menjadi swasembada. Tetapi, ikan yang kita makan pun 80 persen komponennya impor. Jadi, barangkali tidak banyak orang sadar, lele, mujair, yang kita makan itu, pakannya impor,” kata Susi.


Sumber : Kompas.com

Jenis Pakan Lele dan Aturan Pemberian Yang Benar

Dalam ternal lele, sudah merupakan hal yang wajib untuk mengerti dan memahami jenis pakan lele yang beredar di pasaran. Pakan merupakan hal terpenting dalam hal budidaya ikan lele dan ternak apapun itu. Jika kita sembrono dalam pemberian pakan yang baik bagi lele, kita tidak akan mencapai target produksi yang kita inginkan, meskipun benih yang kita ternak adalah benih lele kualitas super maupun lele konsumsi. Disamping pemilihan lokasi budidaya dan kondisi air, pakan adalah faktor penentu utama dalam pertumbuhan ikan lele. Pakan lele yang baik yang dibarengi dengan frekuensi aturan pemberian pakan yang tepat akan sangat menguntungkan bagi siapapun yang membudidayakan. Untuk itu, akan kami jelaskan beberapa jenis pakan lele yang banyak digunakan oleh para pembudidaya.

Jenis Pakan Lele

  • Pelet - Jenis pakan pertama dan paling banyak digunakan adalah pakan berbentuk pelet. Pelet adalah pakan buatan yang diproduksi oleh pabrik. Dan komposisinya mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan macam - macam vitamin yang dibutuhkan ikan lele. Ada dua jenis pelet yang beredar di pasaran dan sudah dikenal luas oleh masyarakat, yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Keduanya mempunyai sifat yang berbeda namun sangat disukai lele. Banyak perusahaan pertanian di Indonesia yang memproduksi pelet ikan lele. Kita dituntut untuk lebih selektif dalam memilih pelet yang paling cocok untuk budidaya ikan lele milik kita sendiri. Pelet yang diberikan haruslah mengandung protein yang tinggi. Biasanya pelet apung mengandung lebih banyak protein daripada pelet tenggelam. Nah, itulah mengapa dalam budidaya ikan lele pelet tenggelam hanya diberikan menjelang akhir masa panen.
  • Pakan Tambahan - Pakan jenis ini banyak digunakan untuk pembesaran dan meminimalisir biaya produksi. Pakan tambahan tidak disarankan untuk diberikan terlalu banyak. Pakan tambahan diberikan paling tidak sepuluh hari menjelang masa panen. Dengan memberikan pakan tambahan, banyak peternak lele berpengalaman yang mengurangi takaran pelet tenggelam di pekan terakhir saat panen. Adapun jenis pakan tambahan sangat bervariasi, itu juga tergantung pada sulit tidak nya pakan tersebut didapatkan oleh peternak lele. Pakan tambahan yang sering digunakan oleh para peternak adalah ayam tiren, ikan runcah dll. Hal yang terpenting adalah pakan tersebut tetap memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki gizi yang cukup sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan ikan lele. Namun kita juga tidak boleh lupa mengenai kebersihan pakan. Pakan tambahan juga banyak mengandung penyakit, sehingga wajib untuk dibersihkan terlebih dahulu.
  • Pakan Alami - Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam yang mengandung banyak protein tinggi. Sangat sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele. Berbagai jenis pakan alami lele antara lain cacing sutera. Cacing sutera sangat cocok untuk lele dalam proses pembenihan.Sangat baik untuk digunakan sebagai pakan lele / benih lele umur 4 hari sampai 13 hari. Sedangakan pakan alami yang lain yang dapat diberikan adalah plankton, uget-uget/cuk, kutu air dan mikroorganisme lain yang dapat hidup dan berkembang di dalam media kolam lele. Karena pertumbuhan mikroorganisme ini tidaklah mudah, maka perlu dilakukan pengomposan/kultur pada kolam perawatan benih tujuannya adalah agar pembesaran agar pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa lebih banyak. Sebaiknya kita tidak mengganti air kolam hingga saat panen selesai, kecuali terjadi hal-hal yang mutlak diperlukan seperti jika air mengandung racun atau zat berbahaya bagi ikan. 

Aturan Pemberian Pakan Lele

  • Pakan Apung
    1. Kita semprotkan sedikit air ke dalam pakan, cukup sampai basah dan tidak becek. Setelah itu kita aduk merata dan kita biarkan sekitar 20 menit sampai pakan menjadi agak kenyal dan siap tebar.
    2. Kita tebar pakan secara merata di media ikan lele sedikit demi sedikit sehingga kita dapat mengetahui seberapa cepat lele menghabiskan pakana tersebut.
    3. Kita tebar terus pelet hingga ikan lele kenyang
    4. Kita hentikan pemberian pakan jika ikan terlihat melambat dan terlihat kenyang.
  • Pakan Tenggelam
    1. Pakan tidak perlu kita basahi
    2. Kita sebarkan pakan di satu titik hingga ikan kenyang dan kita hentikan saat ikan terlihat lambat saat makan.

Waktu Pemberian Pakan

  • Pemberian pakan yang benar dan disarankan adalah 3 sampai 6 kali sehari
    1. 3x sehari yaitu pukul : 09:00, 16:00, 21:00
    2. 4x sehari yaitu pukul : 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
    3. 6x sehari yaitu pukul : 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
    4. Pemilihan jam terserah pada kita, namun setelah kita memilih salah satu, sebaiknya kita konsisten untuk menggunakan pilihan tersebut seterusnya.

Larangan Dalam Pemberian Pakan

  • Jangan terlalu banyak memberikan pakan. Pakan yang tersisa akan menyatu dengan air menjadi amoniak dan dapat meracuni lele.
  • Jangan mengobok - obok kolam saat lele makan atau sesaat setelah ikan lele menghabiskan makanannya. Lele yang stress akan memuntahkan kembali pakan dan menjadi amoniak di media kolam.
  • Jangan memberi makan lele saat hujan.
  • Jangan memberi makan pada pagi sekali karena insang rawan terkena radang jika terlalu pagi.
Demikian jenis pakan lele dan aturan pemberian pakan yang benar (menurut saya). Terakhir, untuk sukses ternak lele sebenarnya kuncinya adalah pakan. Dengan memperhatikan pola makan yang benar maka ikan lele akan selalu sehat dan dapat tumbuh sesuai dengan keinginan kita. Namun sebaliknya, jika kita meremehkan pola pemberian pakan, maka kita juga akan merasakan akibatnya. Walaupun lele tergolong ikan yang kuat bertahan di berbagai media dan pakan, jika kita lalai akan merugikan kita sendiri, terutama bagi anda yang sedang getol budidaya ikan lele untuk konsumsi maupun pembenihan.

PRIMADONA BARU TASIK ITU BERNAMA LELE






Lele tergolong ikan yang sangat populer dan mudah dibudidayakan petani. Bisnis lele dari tahun ke tahun masih terbuka, mengingat permintaan akan kebutuhan ikan ini semakin meningkat.
Bisnis ini juga merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat lele sangat mudah dibudidayakan karena tahan terhadap lingkungan yang buruk sekalipun. Ikan ini juga cepat besar, harganya stabil, namun tetap terjangkau masyarakat sehingga sering menjadi pilihan masyarakat berbagai kalangan.
Ikan ini menjadi primadona baru bagi para petani terlihat dari pangsa pasar yang masih memiliki prospek pada tahun naga air ini. Petani ikan lele di Kota Tasikmalaya kewalahan memenuhi permintaan pembeli dari luar kota.
Bayangkan saja, untuk daerah Lamongan saja, pesanan dari Gabungan Pecel Lele Lawongan, tidak kurang dari 1,4 ton per hari. Sementara pasar Jakarta, permintaan dari para pengusaha menembus 10 ton per bulan.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya, Hj. Eli Suminar didampingi Staf Teknis Bina Usaha, Arsim menjelaskan, pasar lele sangat terbuka luas, sehingga usaha pembudidayaan ikan ini dari segi prospek cukup menjanjikan.“Asal orang telaten saja, pasti hasilnya memuaskan. Apalagi kami di dinas akan terus membimbing petani ikan ini,” katanya.
Pada masa mendatang, kata Eli, dinas memiliki obsesi membentuk kampung ikan, di beberapa daerah yang mempunyai potensi kolam, dibina untuk membudidayakan ikan.
Saat ini dinas fokus terhadap pembudidayaan lele. Kelak Pemkot Tasikmalaya memiliki kampung-kampung lele yang tersebar merata. Sekarang yang sudah terwujud di Sambongjaya Kecamatan Mangkubumi, Ciakarwuluh Kecamatan Cibeureum, Sukamajukidul Kecamatan Indihiang, Sukaasih Kecamatan Purbaratu, dan Sukamanah Kecamatan Cipedes.
“Di lokasi itu sudah terbentuk pokdatan. Warga yang memiliki kolam ikan, memelihara lele bantuan dari pusat sehingga kami punya keinginan di daerah itu menjadi kampung lele,”kata dia.



sumber : http://www.kabar-priangan.com/

Kamis, 19 Maret 2015

Pompa Air Tanpa Listrik & Tanpa Bahan Bakar

Kemaren ada bapak petani lele yang nanya mas tau cara bikin pompa yang tanpa listrik dan tanpa bahan bakar gak? Kan klo kita bisa buat yang seperti itu nantinya akan menghemat biaya produksi. Maksud bapak itu adalah untuk mengisi kolam ikan lelenya agar tidak menggunakan pompa listrik yang notabene bisa menghemat tagihan listriknya. Nah berangkat dari situ saya pun mencari perihal pompa tersebut, anda penasaran kan? Pompa tersebut namanya "Hydraulic Ramp Pump", ini sebenarnya adalah teknologi lama yang sudah banyak digunakan di daerah-daerah pelosok di Indonesia. Hydram adalah salah satu jenis pompa air yang bekerja tidak menggunakan tenaga listrik atau bahan bakar (bensin atau minyak diesel), tetapi hydram dapat bekerja karena dijalankan oleh tenaga air itu sendiri, dengan memanfaatkan sejumlah besar tenaga aliran air akan bekerja menaikkan air ke tempat yang lebih tinggi. Prinsip kerja hydram adalah proses perubahan energi kinetik aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa.
Dengan mengusahakan supaya katup limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery valve), terbuka dan tertutup secara bergantian, maka tekanan dinamik diteruskan sehingga air naik ke pipa pengantar keluar (outlet).
Bila ke dua katup tersebut bekerja efektif dan lancar, maka keluaran air terjadi terus menerus tanpa henti.

Berikut adalah video prinsip kerja hydram.

Anda tertarik untuk membuatnya? Semua peralatan dan bahan ada dan mudah diperoleh disekitar kita. Simak saja di Cara Membuat Pompa Hydram.